Sabtu, 01 November 2008

Hadapi Krisis, Jaga Cash Flow

Ini adalah nasehat yang saya dengar dari Sofyan Wanandi, seorang pengusaha
kakap dan sepuh saat menghadiri Silaturahim Saudagar Minang beberapa waktu
lalu.

Intinya, kita sebagai pebisnis harus jeli dan bijak mengelola bisnis dengan
mendaya upayakan segenap kekuatan internal kita.

"Sekarang ini adalah ekonomi nafsi-nafsi", kata Wapres Jusuf Kala.
Maksudnya, setiap negara yang terkena dampak harus berusaha sendiri-sendiri,
jangan bergantung kepada negara lain. Semuanya melakukan 'SDM' alias
Selamatkan Diri Masing-masing.

Beda dengan krisis tahun 97-98 lalu. Waktu itu Indonesia bisa meminta
bantuan kepada negara-negara besar. Sekarang justru negara-negara besar itu
yang sedang bemasalah.

Jadi, kita harus kreatif dan jeli menggali segenap potensi internal di dalam
bisnis kita sendiri.

Yang utama adalah, soal cash flow seperti yang disarankan oleh Sofyan
Wanandi di atas. Cash flow adalah darah dari bisnis kita. Tanpanya, profit
sebesar apa pun tidak ada artinya jika 'aliran darah' itu tidak lancar.

Usahakan uang yang masuk lebih besar daripada yang keluar. Usahakan uang
yang masuk lebih cepat daripada yang yang keluar. Berhematlah, gunakan uang
seefisien dan seefektif mungkin.

Ibarat penembak, jadilah penembak jitu (sniper). Satu dua kali tembak harus
kena.

Jangan jadi Rambo yang menembak ke segala arah dan menghambur-hamburkan
peluru.

Selebihnya, mind your own business dan tetap berdoa.

Salam FUUUNtastic!

Wassalam,

Roni

0 komentar: